Permintaan global untuk produk berbasis minyak sawit, termasuk kosmetik, oleokimia, dan biodiesel, terus mengalami peningkatan. “Para pelaku industri minyak sawit harus memanfaatkan peluang di tengah tantangan global yang dihadapi produk minyak sawit Indonesia. Ada juga kemungkinan bahwa peluang baru ini dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global,” kata Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan, Dandy Satria Iswara, dalam diskusi publik bertema ‘Peluang dan Tantangan Produk Minyak Sawit Indonesia di Pasar Global’ di Tangerang, Banten, pada Kamis (10/10/2024).
Diskusi publik ini dihadiri oleh perwakilan perdagangan Indonesia dari berbagai negara dan diselenggarakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang ke-39 pada 9—12 Oktober 2024.
Dandy menyatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi industri minyak sawit di pasar global adalah Peraturan Bebas Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Regulasi ini bertujuan untuk mengurangi deforestasi global dengan mengharuskan semua produk pertanian dan kehutanan, termasuk minyak sawit, yang diperdagangkan di pasar UE, tidak berkontribusi terhadap deforestasi di negara asalnya, yang harus dibuktikan melalui keterlacakan produk.
“Pada tahun 2022, produk turunan minyak sawit Indonesia mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan ke sejumlah negara, seperti Filipina, Arab Saudi, dan Turki,” tambah Dandy.
Untuk menjaga daya saing di pasar global, pemerintah Indonesia telah meningkatkan penerapan standar keberlanjutan. “Pemerintah telah menerbitkan standar kualitas keberlanjutan baru, yaitu Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Standar baru ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk minyak sawit Indonesia memenuhi standar, prinsip, dan kriteria bisnis minyak sawit yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Kami berharap dengan menerapkan kebijakan ini, kami dapat mengatasi tantangan, meningkatkan akses pasar ke negara-negara yang semakin sadar akan keberlanjutan, dan membuka pasar baru untuk produk minyak sawit dan turunannya,” ujar Dandy, menambahkan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung ekspor Indonesia, termasuk ekspor minyak sawit.